Rabu, 06 November 2013

RPP Alat Ukur SMP Kelas 7



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
ALAT UKUR

Sekolah                        :    SMP Negeri 2 Kemangkon
Kelas / Semester          :    VII (tujuh)/Semester 1
Mata Pelajaran           :    IPA Fisika
Alokasi Waktu            :     2 x 40 menit
Standar Kompetensi   :    3. Memahami wujud dan perubahannya.
Kompetensi Dasar      : 1.3. Melakukan pengukuran dasar secara teliti dengan menggunakan alat ukur yang sesuai dan sering digunakan dalam kehidupan sehari hari.
A.    Indikator Pencapaian Kompetensi
I.    Kogniif
1.      Mengukur dengan satuan baku dan tak baku secara baik dan benar.
2.      Memperhatikan dan menerapkan keselamatan kerja dalam pengukuran.
II. Psikomotorik
Melakukan percobaan perubahan wujud zat, meliputi:
1.      Merancang percobaan
2.      Melakukan percobaan
3.      Mengamati
4.      Menginterpretasi data
5.      Menganalisis data
6.      Menarik kesimpulan
7.      Mengkomunikasikan
III.    Afektif
1.      Karakter: Berpikir ilmiah, kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, cekatan, ulet
dan bertanggung jawab, peduli, serta berperilaku santun.
2.      Keterampilan sosial: bekerjasama, menyampaikan pendapat, dan menanggapi
pendapat orang lain.

B.     Tujuan pembelajaran     
I.       Kognitif
1.      Melalui hasil percobaan siswa dapat mengukur dengan satuan baku dan tak baku secara baik dan benar.
2.      Melalui pengalaman siswa dapat memperhatikan dan menerapkan keselamatan kerja dalam pengukuran.

II.    Psikomotorik
Disediakan berbagai alat ukur, siswa dapat melakukan pengukuran sesuai dengan rincian tugas yang ditentukan di LKS meliputi: merancang percobaan, melakukan percobaan, mengamati, menginterpretasi data, menganalisis data,  menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.

III. Afektif
1.      Terlibat aktif dalam pembelajaran dan menunjukkan karakter berpikir ilmiah, kreatif, kritis, dan logis; bekerja teliti, jujur, cekatan , ulet dan berperilaku santun.
2.       Bekerjasama dalam kegiatan praktik dan aktif menyampaikan pendapat, dan menanggapi pendapat orang lain dalam diskusi.

C.    Materi pembelajaran
PENGUKURAN DAN ALAT UKUR
            Dalam kehidupan sehari-hari banyak kita jumpai alat ukur panjang, massa dan waktu yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Dalam bab ini akan dibahas tiga besaran pokok yaitu, panjang, massa dan waktu. Berikut dijelaskan alat ukur panjang, massa dan waktu.
1. Alat ukur panjang
a. mistar
Terdapat berbagai jenis mistar sesuai dengan skalanya di sekitar kita. Mistar dengan skala terkecil 1 mm disebut mistar berskala mm. Mistar dengan skala terkecil cm disebut mistar berskala cm. Mistar mempunyai tingkat ketelitian 1 mm atau 0,1 cm. Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca. Per-hatikan gambar!
b. Jangka sorong
Jangka sorong mempunyai nonius atau vernier, yaitu skala yang mempunyai panjang 9 mm dan dibagi atas 10 bagian yang sama. Perbedaan satu bagian skala nonius dengan satu skala utama adalah 0,1 mm, sehingga tingkat ketelitian jangka sorong adalah sebesar 0,1 mm.
Bagian penting yang terdapat pada jangka sorong adalah:
1) Rahang tetap yang memiliki skala utama.
2) Rahang sorong (dapat digeser-geser) yang memiliki skala nonius.
Jangka sorong biasa digunakan untuk mengukur panjang suatu benda, garis tengah bagian luar tabung, diameter bola, garis tengah bagian dalam tabung, dan dalamnya tabung.
Pembacaan skala pada jangka sorong dilakukan seperti ditunjuk kan pada pengukuran di bawah ini.
Hasil pengukuran ini sebesar 5,74 cm. Bagaimana cara mendapatkan hasil pengukuran ini? Langkah sebagai berikut.
a) Amati dan baca skala utamanya adalah 5,7 cm.
b) Skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu tanda skala utama adalah garis keempat (4).
c) Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm maka nilai lebih adalah 4 x 0,1 mm = 0,4 mm = 0,04 cm.
d) Jadi bacaan jangka sorong adalah 5,7 cm + 0,04 cm = 5,74 cm.
c. Mikrometer sekrup
Alat ukur panjang ini memiliki tingkat ketelitian yang paling tinggi yaitu sebesar 0,01 mm. Mikrometer sekrup biasa digunakan untuk me-ngukur benda yang sangat tipis, misalnya tebal kertas.
Cara kerja micrometer sekrup adalah jika selubung luar dengan skala 50 diputar satu kali maka rahang geser dan selubung akan bergerak maju atau mundur. Jarak maju mundurnya rahang geser sejauh 0,5 mm/50 menghasilkan tingkat ketelitian 0,01 mm.
Pembacaan skala pada mikrometer sekrup dilakukan seperti ditunjukkan pada pengukuran di bawah ini.
Hasil pengukuran ini sebesar 7,91 mm. Bagaimana cara mendapatkan hasil pengukuran ini? Langkahnya sebagai berikut.
a) Amati dan baca skala utama yang berimpit dengan tepi selubung luar adalah 7,5 mm
b) Garis selubung luar yang berimpit tegak lurus dengan skala utama adalah garis ke-41.
c) Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah 0,01 mm maka nilai lebih adalah 41 x 0,01 mm = 0,41 mm.
d) Jadi bacaan mikrometer sekrup adalah 7,5 mm + 0,41 mm = 7,91 mm.
2. Alat ukur massa
Alat yang digunakan untuk mengukur massa suatu benda adalah neraca. Berbagai jenis neraca yang biasa digunakan adalah neraca batang antara lain: neraca sama lengan, neraca tiga lengan (O’hauss – 2610 dapat mengukur massa sampai 2.610 kg dengan ketelitian 0,1 gram ), neraca empat lengan (O’hauss – 311 dapat mengukur massa sampai 310 gram dengan ketelitian 0,01 gram).
Pembacaan skala pada neraca dilakukan seperti ditunjukkan pada pengukuran di bawah ini.
Hasil pengukuran ini sebesar 47,52 gram. Bagaimana cara mendapatkan hasil pengukuran ini? Langkahnya sebagai berikut.
a) Letakkan benda yang hendak kita ukur pada piringan neraca
b) Geser penunjuk skala kekanan sehingga diperoleh keseimbangan.
c) Lengan pertama sebesar 0 gram, lengan kedua sebesar 40 gram, lengan ketiga sebesar 7 gram dan lengan keempat sebesar 0,52 gram.
d) Jadi massa benda itu adalah 0 g + 40 g + 7 g + 0,52 g = 47,52 gram.
3. Alat ukur waktu
Alat ukur waktu yang biasa dipakai adalah jam atau stopwacth. Misalkan kita mengukur selang waktu pelari 100 m menggunakan stopwatch dengan cara menekan tombol start dan menekan tombol stop pada saat finish. Kemudian kita baca waktu yang diperlukan pada stopwatch, misalnya 75,5 sekon. Stopwatch mekanis memiliki ketelitian 0,1 sekon, stopwatch elektronik memiliki ketelitian 0,001 sekon, sedangkan arloji atau jam tangan mempunyai tingkat ketelitian 1 sekon.

4. Pengukuran Volume Benda Tak Beraturan
Langkah yang harus kamu lakukan sebagai berikut:
1) Letakkan gelas ukur di atas permukaan yang rata misalnya, meja.
2) Isilah gelas ukur tersebut dengan air kira-kira setengahnya. Amati dan baca skala yang ditunjukkan, nyatakan pengukuranmu sebagai V1.
3) Masukkan zat padat yang hendak kamu ukur ke dalam gelas ukur tersebut. Amati dan baca skala yang ditunjukkan, nyatakan pengukuranmu sebagai V2.
4) Tarik kesimpulanmu untuk menyatakan volume zat padat tersebut yaitu dengan cara menentukan selisih dari hasil kedua bacaan. Volume zat padat = ( V2 – V1) ml
D.    Alokasi waktu
2 x 40 menit

E.     Model dan metode pembelajaran                     
Model Pembelajaran:       pembelajaran kooperatif
Metode Pembelajaran:     Jigsaw, Eksperimen dan Diskusi
F.     Kegiatan belajar mengajar
Guru
Siswa
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
10’
Apresepsi
·         Guru bertanya tentang hal yang berkaitan dengan pengalaman siswa tentang pengukuran dan alat ukur:
-          Guru meminta salah seorang siswa untuk maju kedepan. Kemudian siswa diminta untuk mengukur panjang spidol.
-          Kemudian siswa diminta untuk mengukur kedalaman spidol.
-          Guru menerangkan untuk mengukur kedalaman perlu digunakan alat ukur tersendiri.


·        Menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru.




-          Siswa mengukur dan menyebutkan hasil pengukuran yang didapat.




-          Siswa mengukur namun mengalami kesulitan.

-          Siswa memperhatikan penjelasan guru.

5’
Motivasi
·         Memberikan motifasi kepada siswa agar tertarik mengikuti pelajaran.
-          Dengan mempelajari bab ini kalian akan mengetahui berbagai macam alat ukur dan cara menggunakannya.

·        Mendengarkan penjelasan guru.
5’
Kegiatan Inti
60’
·         Guru membagi siswa dalam kelompok kecil yang berjumlah 5 orang tiap kelompok. Guru kemudian menjelaskan tatacara pembelajaran yang akan dilakukan yaitu setelah diskusi akan dilaksanakan kuis dengan permainan ular tangga.
·        Siswa berkelompok dan mengatur tempat duduk sesuai perintah guru.
5’
·         Setelah kelompok terbentuk, guru membagikan bahan ajar kepada setiap kelompok.
·        Siswa menerima bahan ajar.
30’
·         Guru membimbing siswa untuk berdiskusi mengenai bahan ajar yang telah diterima dan melakukan perintah yang ada di dalam bahan ajar.
·        Siswa berdiskusi dan melaksanakan perintah pada bahan ajar.

·         Guru membimbing siswa untuk masuk ke laboratorium tempat dilaksanakan kuis.
·        Siswa mengikuti perintah guru.
30’
·         Guru membimbing siswa melakukan kuis.
·        Siswa melaksanakan kuis.

·         Guru mengoreksi dan menyimpulkan secara menyeluruh hasil kuis siswa.
·        Siswa mendengarkan kesimpulan guru.
Penutup
5’
·         Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik.
·         Siswa menerima penghargaan.
5’
·         Guru memberikan tugas dan meminta siswa amenuliskan refleksi.
·         Siswa menerima tugas dan menulis refleksi.


G.    Penilaian Hasil Belajar
Teknik        :Penilaian Hasil Belajar Kognitif
                  Penilaian Hasil Belajar Psikomotor
                  Penilaian Hasil Belajar Afektif
H.     Sumber Belajar
a.Buku IPA kelas VII
b.Berbagai alat ukur. (Panjang, massa dan waktu)
c. Bahan ajar
d. Seperangkat permainan ular tangga.

Mengetahuai                                                                           Kemangkon,    September 2013
Kepala Sekolah SMP N 2 Kemangkon                                   Guru Matapelajaran IPA


Ibnu Haris Abantara, S.Pd.                                                     Khorfid Vazriz Zaki, S.Pd.
NIP. 19640326 198903 1 004                                                  NIP. -

Tidak ada komentar:

Posting Komentar